Mengalami pelecehan seksual menjadi pengalaman buruk bagi siapa saja. Sering kali istilah pelecehan seksual dikaitkan dengan sentuhan fisik semata. Padahal, pelecehan seksual bisa terjadi dalam berbagai bentuk.

Apa Itu Pelecehan Seksual?

Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perbuatan yang dilakukan pelaku tanpa persetujuan dari korban, seperti sentuhan atau kata-kata yang bersifat seksual. Pelecehan seksual termasuk salah satu kekerasan seksual yang paling sering terjadi dan memakan korban. Korban pelecehan seksual tidak selalu wanita, tetapi juga bisa pria, kelompok lansia dan anak-anak.

Baca Juga: Alami Kekerasan Seksual, Apa yang Harus Dilakukan?

Jenis-Jenis Pelecehan Seksual

Pelecehan seksual tidak selalu berbentuk pelecehan fisik namun juga nonfisik. Beberapa contoh jenis pelecehan seksual antara lain:

Pelecehan verbal

Perilaku memanggil seseorang dengan panggilan menggoda, melakukan candaan seksual yang menyinggung atau menggoda karakteristik fisik tubuh seseorang secara seksual, baik dalam perkataan maupun tertulis, termasuk sebagai pelecehan seksual verbal. Tindakan ini bisa diikuti dengan rayuan, desakan, dan teror yang mengarah ke sentuhan fisik.

Pelecehan seksual dengan catcalling yang dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan korban mengalami malu, hilangnya rasa percaya diri hingga depresi. Ada tekanan bagi korban untuk berbicara mengenai hal yang dialaminya.

Pelecehan tersembunyi

Pelecehan seksual bisa terjadi tanpa sepengetahuan korbannya. Anda bisa diawasi, diikuti, diambil fotonya, dikuntit media sosialnya, atau dilecehkan melalui internet secara anonim. Pelaku bisa mendapat kepuasan seksual dari korban tanpa diketahui oleh korban. Pelecehan ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan dewasa.

Baca Juga: Jenis-Jenis Trauma yang Bisa Dialami Korban Kekerasan Seksual

Pelecehan secara visual

Mengekspos seseorang dengan konten seksual secara visual yang tidak diinginkan oleh korban. Seseorang bisa terpapar hal yang tidak senonoh secara langsung atau ketika melihat konten online. Contoh dari pelecehan seksual ini adalah melihat perilaku ekshibisionis (seseorang memperlihatkan kelaminnya di ruang publik), menerima foto atau video kelamin orang lain, atau menyaksikan aktivitas seksual yang tidak ingin dilihat.

Pemaksaan seksual

Pemaksaan seksual menggunakan tekanan, pengaruh atau ancaman untuk membuat seseorang melakukan aktivitas seksual. Bentuk ancaman yang diberikan bisa berupa penurunan jabatan, pencabutuan dukungan finansial, hingga bentuk kekerasan lainnya.

Perilaku ini bukan hanya dapat terjadi antara orang asing, namun juga bisa terjadi pada pasangan suami istri. Semua aktivitas seksual yang terjadi dengan paksaan termasuk dalam kegiatan pemaksaan seksual.

Kejahatan seksual dengan penetrasi

Penetrasi ke dalam vagina atau anus dengan menggunakan suatu benda atau bagian tubuh tanpa izin dari korban adalah salah satu jenis kekerasan seksual.

Ini yang Harus Anda Lakukan Jika Menjadi Korban Pelecehan Seksual

Pelecehan seksual dapat meninggalkan trauma mendalam bagi korban. Korban pelecehan seksual biasanya diliputi perasaan bersalah dan merasa bahwa pelecehan tersebut terjadi karena kesalahannya. Dalam hal ini korban perlu diyakinkan bahwa peristiwa pelecehan terjadi bukan karena kesalahan korban.

Jika korban mengalami cedera fisik, sebaiknya segera menjalani pemeriksaan medis untuk menghindari infeksi dan risiko tertular penyakit kelamin menular seksual. Dengan mendapat penanganan medis, korban juga dapat menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dengan menggunakan kontrasepsi darurat.

Pelecehan seksual juga dapat menyebabkan trauma. Anda juga bisa mendampingi korban untuk mendapatkan layanan konsultasi dari psikolog atau psikiater. Pelecehan seksual termasuk kekerasan seksual yang bisa diproses secara hukum. Anda dapat melaporkan kasus pelecehan seksual pada pihak yang berwajib agar pelaku mendapat hukuman setimpal. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!